Kejahatan terorganisir merupakan ancaman serius bagi keamanan dan ketertiban masyarakat di Indonesia. Untuk itu, langkah-langkah pencegahan dan pengungkapan kejahatan terorganisir sangat penting untuk dilakukan guna menjaga keamanan negara ini.
Menurut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, langkah-langkah pencegahan kejahatan terorganisir perlu dilakukan secara terpadu antara aparat kepolisian, instansi pemerintah terkait, dan masyarakat. “Kita harus bekerja sama untuk mencegah dan mengungkap kejahatan terorganisir agar dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat,” ujar Kapolri.
Salah satu langkah pencegahan kejahatan terorganisir adalah dengan meningkatkan kerjasama internasional dalam hal pertukaran informasi dan intelijen. Menurut pakar keamanan, Prof. Dr. Bambang Soesatyo, “Kerjasama internasional sangat penting dalam memerangi kejahatan terorganisir karena seringkali para pelaku kejahatan tersebut beroperasi lintas negara.”
Selain itu, penggunaan teknologi juga dapat menjadi langkah pencegahan kejahatan terorganisir. Menurut Direktur Interpol Indonesia, Brigjen Pol. Drs. Herry Rudolf Nahak, “Pemanfaatan teknologi canggih seperti big data dan artificial intelligence dapat membantu dalam mengidentifikasi pola kejahatan terorganisir dan memprediksi potensi kejahatan yang akan terjadi.”
Untuk mengungkap kejahatan terorganisir, Densus 88 merupakan salah satu satuan khusus yang dibentuk oleh Polri. Menurut Kepala Densus 88, Irjen Pol. Drs. Dedi Prasetyo, “Densus 88 memiliki tugas khusus dalam mengungkap kejahatan terorganisir seperti terorisme dan narkotika.”
Dengan adanya langkah-langkah pencegahan dan pengungkapan kejahatan terorganisir yang dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan, diharapkan keamanan dan ketertiban masyarakat di Indonesia dapat terjaga dengan baik. Semua pihak, baik aparat kepolisian, instansi pemerintah, maupun masyarakat, perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua orang.